Mengenal sosok Kiyai Hasyim Asy'ari sang pendiri Nahdlatul Ulama



Siapa yang tidak tahu dengan nama Kiyai Hasyim Asy'ari? sebagian besar rakyat indonesia pasti mengenal beliau, apalagi bagi warga nahdlatul ulama, tentu setiap hari pasti mendengar nama beliau.
Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari adalah kiyai pendiri Ormas Nahdlatul Ulama, beberapa sumber menyebutkan bahwa beliau lahir ahir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, 10 April 1875. Semasa hidupnya beliau banyak menghabiskan waktunya untuk mendalami agama islam, bahkan saat masih umur 15 tahun beliau sudah berkelana ke pesantren-pesantren untuk mendalami ilmu agama. 
Pada tahun 1892, K.H. Hasjim Asy'ari pergi menimba ilmu ke Mekah, dan berguru pada Syekh Ahmad Khatib Minangkabau, Syekh Muhammad Mahfudz at-Tarmasi, Syekh Ahmad Amin Al-Aththar, Syekh Ibrahim Arab, Syekh Said Yamani, Syekh Rahmaullah, Syekh Sholeh Bafadlal, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Alwi bin Ahmad As-Saqqaf, dan Sayyid Husein Al-Habsyi.

Pada tahun 1899, sepulangnya dari Mekah, K.H. Hasjim Asy'ari mendirikan Pesantren Tebu Ireng, yang kelak menjadi pesantren terbesar dan terpenting di Jawa pada abad 20.
Pada tahun 1926, K.H Hasjim Asy'ari menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama (NU), yang berarti kebangkitan ulama.

K.H Hasyim Asy'ari juga mendapat kan gelar sebagai pahlawan Nasional dari pemerintahan Indonesia karena jasanya saat melawan penjajah. beliau juga sangat nasionalis bahkan beliau juga pernah berfatwa bahwa membela tanah air hukumnya adalah fardhu A'in atau wajib bagi setiap individu dan apabila mati dalam pertempuran membelah kemerdekaan bangsa maka mati syahid.

 Kiyai Hasyim Asy'ari meninggal di Jombang, Jawa Timur, 25 Juli 1947 pada umur 72 tahun; 4 Jumadil Awwal 1292 H- 6 Ramadhan 1366 H; dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang)
Sampai hari ini makam beliau tidak pernah sepi dari para peziarah baik dari sekitar jawa timur maupun luar jawa timur.

Mungkin sekian yang bisa saya sampaikan tentang hadratus syekh Kiyai Hasyim Asy'ari sang pendiri Nahdlatul Ulama dan sang pencetus revolusi jihad. 

Previous
Next Post »
Thanks for your comment